Senin, 14 Februari 2011

Siswa Jadi Korban Jadwal Ujian Nasional Mendadak


Pelaksaan ujian nasional (UN) 2011 ini, sudah di depan mata, setidaknya  empat bulan ke depan. Serangkaian aturan dan perangkat pun telah  dikeluarkan, termasuk penetapan jadwal pelaksaan UN. Namun, bukan  berarti pelaksanaan tersebut, bebas dari permasalahan. 
      Lihat saja  apa yang terlihat di Permendiknas yang memuat jadwal pelaksanaan UN,  yang dikelurkan Menteri Pendidikan Nasional M Nuh. Permasalahan dalam  permen tersebut adalah format dari UN yang tidak jelas seperti apa.  Selain itu, jadwal pelaksanaan UN yang terkesan mendadak. 
      Karena  dengan kondisi begitu, yang akan menjadi korban dari kebijakan  pemerintah adalah para siswa. Demikian disampaikan Ketua Umum Pimpinan  Pusat (PP) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Slamet Nur Achmad Effendi,  di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (18/1).  
     Dengan  perubahan format UN, yang didasari pada penggabungan nilai sekolah dan  hasil UU, dinilainya membuat siswa membutuhkan persiapan tambahan dalam  menghadapi ujian tersebut. "Kalau jadwal yang diumumkan mendadak seperti  ini pelajar akan kewalahan dalam mempersiapkan UN dengan format baru  tersebut," ujarnya. 


        
      Perubahan kebijakan yang setiap tahun kerap  berubah, lanjut dia, membuat siswa tak lebih hanya sekadar kelinci  percobaan. ''Pendidikan merupakan proses dan bukan menjadikan pelajar  sebagai laboratorium percobaan," tegasnya. 
     "Jadi dengan persiapan  yang pendek itu pelajar akan dipaksa di-dril dengan soal-soal UN  sebelumnya yang sangat mengutamakan sisi kognisi dan merupakan proses  afeksi," terangnya. Ditambahkan pula, pemerintah dalam hal ini  mendiknas tidak boleh asal dalam mebuat kebijakan jadwal UN yang  mendadak tersebut. Karena yang menjadi korban adalah siswa. "Masa cuma  jadwal UN saja tidak beres, apalagi pelaksanaan UN-nya nanti," tandas  Slamet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar